Rabu, 31 Oktober 2012

PROVESIONALISME VETERINER

Layanan Keahlian Profesi Veteriner berkembang dari kepentingan manusia sehingga keahlian dokter hewan berdasarkan spesies hewan dan keilmuan, antara lain : - Menangani hewan pangan/farm animal - Menangani hewan hobby/kesayangan/kepentingan khusus - Menangani hewan liar/satwa liar termasuk untuk konservasi. - Menangani hewan aquatik/air untuk pangan dan konservasi - Menangani hewan laboratorium untuk ilmu kedokteran manusia dan ilmu pengetahuan lainnya. Keahlian Keilmuan Dalam bidang praktisi terbagi atas praktisi hewan ternak dan praktisi spesies individu antara lain : Ahli Bedah, Ahli Mata, Ahli Reproduksi, Ahli Penyakit Dalam, Ahli Dermatologi, Ahli Pathologi Klinik, Ahli Nutrisi Klinik, Ahli Akupunktur Veteriner, . Dalam bidang non praktisi antara lain : Ahli Epidemiologi, Ahli Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ahli Kesehatan Daging, Ahli Kesehatan Susu, Ahli Mikrobiologi, Ahli Virologi. PEKERJAAN PROFESIONAL DOKTER HEWAN Pekerjaan Dokter Hewan yang berkaitan langsung dengan hewan dan penyakitnya (veteriner) meliputi : - Tindakan medik (promotif, preventif, kuratif , rehabilitatif) - Tindakan dengan tujuan security (menjamin keamanan dari bibit penyakit) - Tindakan dengan tujuan safety (menghindari resiko adanya gangguan kesehatan pada manusia) Pekerjaan ini mensyaratkan adanya sertifikasi kompetensi dan lisensi dan merupakan keahlian dengan kewenangan medik veteriner. KATEGORI LAYANAN MEDVET PRAKTISI MENURUT PDHI - Dokter Hewan Mandiri - Dokter Hewan Praktek Bersama - Klinik Hewan - Rumah Sakit Hewan Catatan : Dokter hewan pada 4 kategori di atas dapat melakukan layanan house call (kunjungan rumah) karena memiliki status yang legal melalui perizinan yang direkomendasi oleh organisasi profesi. DOKTER HEWAN MANDIRI Adalah suatu usaha yanmedvet yang dikelola oleh satu dokter hewan yang mempertanggung jawabkan semua tindakannya secara individual. Dokter hewan tersebut harus memiliki home base berupa tempat administrasi, konsultasi dan ruang periksa/tindakan. DOKTER HEWAN PRAKTEK BERSAMA Adalah suatu usaha yanmedvet yang dijalankan oleh lebih dari 1 orang dokter hewan serta dipimpin oleh seorang dokter hewan penanggung jawab. KLINIK HEWAN/KLINIK VETERINER Adalah suatu usaha yanmedvet yang dijalankan oleh suatu manajemen dan mempunyai 1 orang dokter hewan penanggung jawab. Klinik tersebut diwajibkan memiliki ruang rawat inap minimum untuk 20 ekor hewan sakit serta laboratorium ataupun laboratorium rujukan. RUMAH SAKIT HEWAN Adalah suatu usaha yanmedvet dengan fasilitas rawat inap, ruang isolasi (rawat inap penyakit menular) dan unit gawat darurat. RSH dijalankan oleh suatu manajemen serta mempunyai 1 dokter hewan penanggung jawab. UNIT - UNIT YANG PERLU ADA DALAM SEBUAH PUSAT YANMEDVET MEDIK UTAMA Unit Poliklinik dan Emergency Unit Rawat Inap Unit Bedah Unit Laboratorium Unit Nutrisi Unit X-Ray PENDUKUNG MEDIK Sub Unit Tindakan (treatment room) Sub Unit Dentistry Sub Unit Mandi Sehat dan Mandi Obat Sub Unit House Call Sub Unit Farmasi PENDUKUNG NON MEDIK Unit Administrasi (FO dan Keuangan) Unit Logistik Unit Kubur dan Kremasi PERSONALIA YANMEDVET I. MEDIS Tim Medis Utama (Dokter) Tim Paramedis (D3 Teknisi Veteriner) Paramedis umum Paramedis bedah Paramedis nutrisi Tim Laboran Tim Perawat Kandang dan Ruang Rawat (Kennel Boys) II. NON MEDIS Petugas Front Office/Reception Petugas ketatausahaan Petugas Logistik Petugas Kebersihan Petugas Keamanan Petugas Teknik (listrik, pompa air dll) Petugas Kebun dan Kubur MANAJEMEN DI LINGKUNGAN YANMEDVET Setiap staf dan karyawan memiliki tata kerja (Tupoksi) yang jelas Kenyamanan dan harmonisasi kerja harus mengacu kepada suatu pedoman peraturan pokok karyawan (sesuai UU Naker). Hirarki atau jenjang kewenangan manajemen harus jelas dan tegas untuk pengawasan kerja. Adanya Tatatertib dan pedoman perilaku yang khas layanan medik (beretika medik). Adanya SOP/POB pada setiap unit kerja khususnya unit – unit medik untuk menjamin tidak terjadinya kelalaian kerja yang merugikan klien. Setiap kebijakan medik merupakan kesepakatan tim dokter sebelum diberlakukan di lingkungan yanmedvet POSISI HEWAN KESAYANGAN/HOBI SEBAGAI MILIK MANUSIA Hewan kesayangan/hobi dimiliki oleh seorang manusia dapat karena 2 alasan yaitu : Memberikan kenikmatan batin (karena rasa sayang) Memberikan keuntungan materi (nilai ekonomi) Tetapi status hewan sebagai “hak milik” meletakkan posisi hewan sebagai kepemilikan atas “benda”. Dalam hubungannya dengan dokter hewan, hewan merupakan obyek bisnis/benda bisnis. Posisi Dokter Hewan yang diminta “berbuat sesuatu” atau diminta “mengurus” benda milik orang lain, akan melekatkan tuntutan ganti rugi bilamana terjadi “salah urus” atau “salah berbuat” MENGAPA MANAJEMEN PADA PUSAT PELAYANAN KESEHATAN HEWAN HARUS PROFESIONAL ? Kondisi – Kondisi yang Dihadapi adalah : - Hewannya → sebagai benda bisnis - Tidak bisa bicara menyampaikan keluhan - Sakit dengan gejala klinis yang belum tampak - Symptom penyakit luput dari penglihatan pemilik - Pembawa hewan ke dokter hewan : - Bukan yang mengurus sehari – hari - Yang tidak suka tetapi terpaksa karena perintah atasan/bossnya - Sukarelawan yang hanya berdasarkan kemanusiaan - Belum pasti dengan kesadaran membayar jasa dokter hewan (Narasumber : Drh.Wiwiek Badja PB PDHI)

PASAR SATWA DAN TANAMAN HIAS YOGYAKARTA (PASTY) - JOGJATRIP

PASAR SATWA DAN TANAMAN HIAS YOGYAKARTA (PASTY) - JOGJATRIP

Rabu, 19 September 2012

Perubahan Iklim, Kesehatan Hewan, Manusia dan Lingkungan

Perubahan Iklim menjadi salah satu isu penting di abad ke-21 ini. Konferensi Tingkat Tinggi PBB tentang perubahan iklim yang diselenggarakan di Copenhagen, Denmark menunjukkan bahwa sedemikian pentingnya isu ini bagi setiap Negara di dunia untuk mulai memikirkan masa depan planet bumi dan menjaga kelangsungan makhluk hidup di dalamnya. Setiap tanggal 22 April, masyarakat dunia khususnya masyarakat peduli lingkungan memperingatinya sebagai Hari Bumi. Peringatan yang pertama kali dilakukan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat atas prakarsa seorang senator yang bernama Geylord Nelson itu, bagi pejuang lingkungan hidup merupakan momen untuk mendesak masuknya isu lingkungan hidup dalam agenda tetap nasional dan mengingatkan manusia akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup. Isu dunia tentang lingkungan yang terhangat saat ini adalah masalah pemanasan global (global warming) dan akibat-akibatnya bagi kehidupan manusia. Istilah itu semakin popular sejak Al Gore mantan wapres AS membuat sebuah film yang menggambarkan betapa dasyatnya dampak pemanasan global di bumi ini. Bukti ilmiah lain secara luas dipublikasi dalam Intergovermental Panel on Climate Change pada tahun 2001 bahwa iklim global bertambah panas pada tingkat yang lebih cepat dari sebelumnya, dengan bentuk banyaknya bencana seperti banjir, badai dan frekuensi ekstrim seperti El nino. Apa itu Pemanasan Global ? Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Diperkirakan, setiap tahun dilepaskan *18,35 miliar* ton karbon dioksida (18,35 milliar ton karbon dioksida ini sama dengan 18,35 X 1012 atau 18.350.000.000.000/kg karbon dioksida).Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi. Inilah yang disebut dengan Efek Rumah Kaca. Rata-rata temperatur permukaan Bumi sekitar 15°C (59°F). Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 – 5,8 derajat Celsius (2,5 – 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100. Kesehatan Manusia, Hewan dan Lingkungan Selama ini literature ilmiah tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia banyak dipublikasi terutama penyakit yang ditularkan melalui vector. Namun apabila kita cermati bahwa 60% penyakit yang ada pada manusia merupakan penyakit zoonosis atau ditularkan oleh hewan dan atau sebalikny dan tidak terfikirkan sebelumnya bahwa perubahan iklim yang signifikan selama ini berdampak nyata pada sebagian penyakit hewan (Baylis and Githeko, 2006). Organisasi Kesehatan Dunia (OIE) pada tahun 2009 menyatakan bahwa sebagai akibat dari globalisasi dan perubahan iklim, dunia menghadapi munculnya penyakit-penyakit hewan yang baru dan yang muncul kembali (emerging and reemerging animal disease). Kesehatan hewan dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim melalui empat cara yaitu penyakit-penyakit dan stress yang berkaitan dengan cuaca panas, kejadian cuaca yang ekstrim, adaptasi system produksi ternak terhadap lingkungan baru dan penyakit hewan yang muncul baru dan yang muncul kembali.